Perspektif Subjektif Sialan…

Hari ini lelah….lelah membaca opini tentang debat capres semalam.

Kita semua menonton tayangan yang sama, tapi anehnya bisa membuat kesimpulan yang bahkan 180 derajat berbeda. Apa yang salah sebenarnya?

Jika perspektif yang sama kita gunakan ketika menyaksikan debat capres semalam, kita -bangsa Indonesia- seharusnya dapat membuat kesimpulan yang sama dalam hal ini. Sayangnya, perspektif yang kita pakai sebagai tolak ukur dalam membuat kesimpulan, terlalu banyak tercampur dengan perspektif subjektif kita sendiri.

Yah, mungkin sebab latar belakang kedua capres ini berbeda makanya kita memilih memosisikan diri pada yang lebih dekat dengan diri dan sudut pandang kepentingan pribadi dan golongan kita sendiri. Kalau boleh dibilang, unsur ekstrinsik yang menginterferensi perspektif kita malam tadi, telah mencemari penilaian murni yang kita ambil untuk membuat kesimpulan debat capres tadi malam.

Terserah kalian saja sebenarnya. Hanya saja, sikap kalian yang merasa telah berada di pihak yang benar dan menunjukkan secara terbuka pembelaan-pembelaan terhadap pihak tertentu telah menodai dan mencabik-cabik asas pemilu di negeri kita ini.

Mungkin sebagian besar dari kita lupa bahwa pemilu itu berasas “luber” (langsung umum bebas rahasia).

Menyedihkan sekali. Sekali lagi yang lebih menyedihkan adalah banyak oknum berusaha mengacaubalaukan pikiran para pemilih yang mungkin sekarang sedang kebingungan mencerna opini-opini yang berserakan itu. Seperti saya, saya juga bingung sampai detik ini. Bingung dengan apa maksud kalian tidak membiarkan kami bermeditasi dengan tenang menjelang pemilu nanti?

Kalian memang luar biasa sialan…

-An-

Leave a comment